FIRDAUS DI PUNCAK BINAIYA

Suara tifa menggema lirih Di antara kabut dan puncak sunyi Gunung Binaiya tak bersuara Hanya angin yang bawa kisah Tentang seorang tamu dari jauh Yang pulang tanpa kata tinggal nama Langkah-langkahmu pernah jejak Di tanah alifuru yang penuh wangi Tifa dan tahuri menyambutmu Kasturi menari di ujung pagi Namun rimbun hutan menyimpan rahasia Dan sunyi menjadi penuntun terakhir Firdaus, bukan hanya nama Tapi cahaya di jalur Binaiya Bukan hanya tubuh yang menapak Tapi jiwa yang mencari tinggi Kini engkau lelap di peluk bumi Dalam rumah yang dibangun sunyi. Dong bilang itu taman Eden Tempat paling dekat dengan langit Tapi Firdaus, engkau tahu Kadang surga tak selalu penuh tawa Kadang gunung pun menangis Di balik batu dan dedaunan basah Beta rasa Maluku simpan luka Aer mata jatuh di hutan-hutan tua Ale datang bawa semangat Ale tinggal kasih kenangan Gunung Binaiya jadi saksi Bahwa langit pernah memelukmu Selamat tidur di puncak abadi Di taman Eden yang kau daki sendiri Beta dan dong pung hati...