ABDA'U


Dzuhur usai, mentari menggantung tinggi

Tulehu bersalin dalam takbir yang khidmat

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Langkah para pemuda, dengan hati yang bulat

Menjemput warisan leluhur yang tak pernah surut


Rebana ditabuh, zikir pun di bacakan

Sholawat mengalun, langit pun bergetar

Di siang selepas Dzuhur yang tenang

Abda'u menari-nari di jalanan kampung


Berikat kepala putih, para pemuda melangkah pasti

Dengan shalawat, membawa ruh para wali

Mereka bukan hanya berjalan, tapi bersaksi

Abda'u bukan sekadar adat yang dijaga

Ia adalah napas dari leluhur yang cinta agama

Di rebana, di syair, di setiap iramanya

Tersimpan sejarah yang tak pernah sirna


Dari rumah Upu Latu, sang panji berkibar

Bendera Hijau berenda emas, tanda besar

Ratusan pemuda menyambut dengan sabar

Merebut bukan untuk menang

Tapi untuk nilai luhur yang tak runtuh oleh waktu


Ama Tuirehui, Negeri yang Berkat

di mana Islam bertumbuh dengan cinta kasih

Selama rebana dan dzikir masih terus di lantungkan

Abdau akan kekal, takkan tergantikan


_y.f

Bula, 26 Mei 2025


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBAKARAN DAN HANGUS NYA NURANI

NYANYIAN TERAKHIR DI GUNUNG BINAIYA

MARTAFONS