Postingan

BAYANG LELUHUR DI UJUNG TOMBAK

Gambar
  Wahai leluhur, sang bayang abadi yang berjalan di antara nyala dan sunyi engkau bukan sekadar nama yang dilafazkan kau adalah doa yang kami genggam dalam setiap nadi dan darah kehidupan Dalam gemuruh angin dan gelegar petir kami dengar suaramu, lirih tapi menggetarkan batin "Berjuanglah, bukan untuk menang semata tapi untuk menegakkan kebenaran yang terlupa" Kau wariskan bukan hanya senjata tapi juga sikap, arah, dan jiwa kau ajarkan bahwa luka adalah bahasa dan keberanian bukan tentang siapa yang kuat tapi siapa yang tetap berdiri meski dikhianat Langit menjadi saksi sumpahmu dahulu dan kami, anak cucumu, menjadi penerus yang berseru: "Takkan kami biarkan warisan ini terhapus takkan kami diam saat keadilan dirampas secara halus." Wahai leluhur, di puncak arwah para pejuang namamu abadi, jiwamu terus berjuang dan selama darah kami masih mengalir api semangatmu tak akan pernah berakhir Yusuf Fesanlauw Bula, 16 April 2025 . .  Notes : replika kehidupan leluhur dulu ...

PENGHUJUNG RAMADHAN

Gambar
  Di waktu petang, saat kapitang² keluar dari rumah² soa membawa sagu di dalam lopa² mapina², wawina keku sagu di atas dulang menunaikan rukun islam yang ke tiga semua kapitang, raja, nyora, dan rakyat bertakbir seraya merayakan kemenangan di penghujung ramadhan banyak anak² yang bermain kembang api yang di tembak sampai ke puncak binaya seraya memberi kabar kepada semesta kepada penghuni penjuru Nusa Ina bahwa kemenangan telah didepan mata Dari ujung Timur Airnanang sampai ke ujung barat tanjung haya dari ujung selatan Tehoru sampai ke ujung utara Wahai dari kali Tala, Eti, Sapalewa, Bobot sampai dengan Masiwang semua Kapitang² berkumpul di puncak Murkele mereka beramai ramai memukul tifa berkulit binatang Semua orang dengan bahagia bertakbir kepada upu Allah Ta'ala sang Pencipta semesta Bahwa hari kemenangan ini telah tiba _yf Bula, 09 April 2024

W A I T A S O I

Gambar
 W  A  I  T  A  S  O  I Wahai Waitasoi Aku mencintaimu melebihi kekasih ku Kau adalah sumber kehidupan dari setiap nadiku di rimba raya yg asri bersih dan suci Tetap Lestari dan Syahdu di bawa kaki gunung Salahutu Wahai Waitasoi Kau bagaikan Ibu, bagi kami para rimbawan Di saat kami lagi butuhkan suasana baru Kau yg menjadi tempat kami berkunjung Dengan pepohonan rimbun, bebatuan cadass dengan air yg dingin tak membuat kami lupa padamu Wahai Waitasoi Kau tetap kekal dan abadi dalam setiap ingatan Kau akan menjadi cerita indah di masa akan datang  Sebuah Lembah yang penuh kehangatan, keharmonisan, romantisme di kaki Gunung Salahutu Terimakasih tuhan yang telah menciptakan alam semegah ini Terimakasih Leluhur yang telah menjaga dan merawat alam ini untuk kami Yusuf Fesanlauw Waitasoi, 20 Februari 2021

MAHINA KABARESI

Gambar
  Mahina Kabaressi Mahina Kabaressi Mahina Perkasa Mahina Kakerisa Amapati Hari ini 02 Januari 2020 202 tahun sudah kau pergi Pergi dengan keperkasaan mu Pergi meninggalkan negeri ini Di atas kapal Eversten Tubuhmu menggigil kaku  Hingga ajal menjemputmu Jasadmu di buang ke laut Dan menyatu bersama mutiara mutiara di laut Banda Kau Mahina Belia yang perkasa Di tambah darah kapitang yang mengalir dari papa Berjuang di usia  muda 17 tahun usiamu di saat itu kau rela kehilangan masa mudamu  Dan berperang demi harga diri negeri ini Hanya dengan bekal tombak Dan kain berang sebagai lambang ke-Maluku-an Kau siap dibunuh dan membunuh Kau Martha Christina Tiahahu Putri Nusa Hulawano Yusuf Fesanlauw Hitulama, 02 Januari 2020 Terimakasih atas dedikasimu 💔

NANGGALA 402

Gambar
  Nanggala Sayang Kuberikan segala rasa hormat ku untukmu Air Mata Ibu Pertiwi belum lagi kering, kau sudah membasahi nya kembali Kemarin Sriwijaya terbang terlalu tinggi dan sekarang kau yang menyelam terlalu dalam Nanggala Sayang Didalam tubuhmu ada 53 Prajurit terbaik kami yang di tunggu kepulangannya oleh keluarganya Tetapi selat Bali sangat mencintaimu hingga Dy enggan melepaskanmu Nanggala Sayang Aku tau kau beserta 53 Prajurit terbaik kami tidak Hilang, hanyalah berpatroli menjaga Samudera NKRI untuk Selamanya Jika daratan tidak lagi menjadi Pelabuhanmu Semoga Surga yang menjadi Dermaga yang penuh kasih untukmu Selamat Jalan 53 Pahlawan Bangsa Selamat Jalan KRI Nanggala 402 Tenanglah dalam Keabadian.  Bula, 25 April 2021

KATONG BASODARA

Gambar
  Pela deng Gandong Salam deng Sarane Masjid dan Gereja Seram Ambon Buru Banda Lease sampe ka Tenggara Katong tetap basodara Katong satu Maluku Alifuru Katong satu, satu ina, satu mama, satu ibu Ale deng Beta hidop berdampingan su dari dolo Jang dengar orang pung carita bodo bodo La mulai angka parang deng bom kaya dolo dolo Cukupp juaa siooo mae katong baku polo  Inga jua kaka ee Beta Salam ale pung Pela Ale Sarane beta pung gandong Mae katong sama sama jaga katong budaya Pela Gandong Karna Pela Gandong yang pernah padamkan api yang menyala nyala di balik pertokoan AY Patty Karna Pela Gandong yang pernah hentikan bunyian bom dan tembakan dari ujung senjata api Stopp jua jang katong baku maki Siooo kaka jantong hati Adi sayang kaka paskali Yusuf Fesanlauw Ambon, 14 April 2019

SAPALEWA SAYANG

Gambar
Sapalewa Sayang Sioo Sapalewa Sayang Sapalewa seng sandiri Sayang Masih ada Tala Eti di balakang Masih ada Bobot deng Masiwang par baku bantu dalam setiap doa Sio Sapalewa Sayang Sapalewa mulai terluka Dong mulai datang mo rampas tana Jang kas bodoh Katong orang sodara Itu Katong pung harta Jang dong ambe paksa Tolong mangarti jua Sio Sapalewa Sayang Kamareng kali Tala mangamuk Putus abis jembatan Waikaka Tagal dong yang rakus harta Sampe Katong rakyat yang menderita Tolong mangarti jua Sio Sapalewa Sayang Mae Manawa Mapina Urana Wawina Mahina Mare Katong berjuang lawan dong yang pung uang Sio Sapalewa Sayang Mari jaga Hati Jaga Pusaka Jaga Tanah Jaga Ina, jaga Ama Jaga Ina Ama Angka hati par Upu Lahatala Pasawari panggel orang tatua Angkat Sumpah Jang jadi Sampah Sei Hale Hatu, Hatu Lisa Pei Sei Lesi Sou, Sou Lesi Ei Mae Saka Mese Maluku Saka Mese Nusa Ina Mena Muria Yusuf Fesanlauw Bula, 25 Oktober 2020 #tolak_tambang_marmer